Laporan : Dedi S
GEMAS – MUARA ENIM
Sejumlah masyarakat Semende Kabupaten Muara Enim yang bekerja di PT. Pertamina Geotermal Energi (PGE) melakukan unjuk rasa ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Muara Enim, Kamis (13/09). Unjuk rasa tersebut untuk meluruskan berita dan informasi yang sudah tersebar beberapa Minggu ini di sejumlah media bahwa penyebab meninggalnya rekan mereka di lokasi kerja disebabkan oleh gas beracun dan adanya tudingan kalau hak-hak pekerja Semende yang bekerja di PT. PGE tidak dipenuhi.
Koordinator Lapangan Bachtiar dan Jonson merupakan warga Semende yang bekerja di Proyek Pembangunan Geotermal PT.PGE menyampaikan bahwa informasi yang telah tersebar selama ini tidak benar, dan sekelompok massa yang melakukan unjuk rasa ke DPRD Muara Enim pada tanggal 10 September lalu tidak mewakili mereka selaku pekerja di PT. PGE yang berasal dari masyarakat Semende.
“Sebagai masyarakat Semende yang bekerja di PT. PGE membantah apa yang sudah diberitakan selama ini terkait meninggalnya rekan kami yang disebabkan oleh gas beracun itu tidak benar. Selama delapan tahun kami bekerja disana aman apa lagi katanya rekan kami meninggal oleh gas CO dan H2S itu jelas tidak benar, karena jika ada hal itu kami yang lebih dulu terkena dampaknya,” jelas Jonson didalam pertemuaan dengan anggota DPRD Muara Enim yang diwakili oleh Sekwan Muara Enim Lido Septontoni.
Lebih lanjut Jonson menerangkan bahwa mereka yang bekerja di PT. PGE semua hak dan kewajibannya dipenuhi oleh pihak perusahaan dan begitu juga terkait santunan terhadap korban sudah dipenuhi semua oleh perusahaan, hal ini dapat dibuktikan dengan bergabungnya orang tua dari korban Nurwijayadi dalam aksi ini.
“Semuanya ada BPJS ketenagaan kerjaan, kita juga bekerja terdapat beberapa sip yang mana jikalau bekerja diluar dari jam kerja dibayar lembur. Maka dari pada itu jika ada oknum yang mengatasnamakan masyarakat Semende ataupun pekerja asal Semende merasa resah itu tidak benar dan bukanlah dari kita,”lanjutnya.
Sekwan DPRD Muara Enim Lido Septontoni yang mewakili DPRD Muara Enim mengajak para pendemo strange untuk menunggu hasil dari tim investigasi yang dilakukan oleh pihak terkait terhadap permasalahan ini.
“Dirinya yang mewakili pimpinan dewan menyampaikan permintaan maaf kita karena anggota DPRD Muara Enim saat ini sedang tugas luar. Maka dari pada itu marilah kita menunggu hasil dari investigasi Tim terkait dan hasil pertemuaan ini akan disampaikan kepada komisi terkait beserta pimpinan Dewan,” ajak Lido.
Sementara itu Kapolsek Semende AKP. Nusirwan yang mewakili Kapolres Muara Enim menambahkan bahwa pihaknya telah mendatangi TKP dan melakukan penyelidikan terkait meninggalnya karyawan yang bekerja di PT.PGE Minggu lalu.
“Dari hasil investigasi didapat kedua korban meninggal akibat mesin Genset di sekitar lokasi tersebut. Maka dari pada itu pihak kita sudah meluruskan terkait informasi yang beredar saat ini bahwa berita tersebut tidak benar, dan apabila hal ini tetap berlanjut maka akan dapat menyebabkan perpecah belahan di masyarakat yang akhirnya terjadi benturan di masyarakat mengingat hal ini juga mendekati Pileg dan Pilpres,” harap Nusirwan.
Ditempat yang sama Kadisnaker Muara Enim Hj. Siti Herawati berpesan kepada perwakilan masa UNRAS jika ada hak-hak ataupun kejadiaan yang terjadi di lokasi tempat bekerja agar dapat dilaporkan ataupun disampaikan kepada Disnaker Muara Enim guna diberikan tindakan lebih lanjut.
“Jika ada hal-hal yang berkaitan dengan ketenaga kerjaan silakan hubungi kita dan laporkan. Maka kita akan memberikan tindakan,”ujar Herawati.
Editor : Ivi Hamzah