Laporan : Dedi S
GEMAS – MUARA ENIM
Aktivitas tambang PTBA di bedeng obak yang berbatasan langsung dengan permukiman dan kolam warga menuai polemik, pasalnya tanggul yang dibuat pihak PTBA tidak bisa menahan debit air hujan yang cukup deras tadi malam, tanggul penahan jebol sehingga berdampak dan mengakibatkan kolam Teddy Setia Budi banjir dipenuhi lumpur dan juga berimbas pada 3 kolam lainnya, ikan-ikan banyak hanyut dan terdampar.
Pemilik kolam mengetahui hal ini sekira pukul 08.00 wib, dan langsung menyelamatkan ikan – ikan yang berdamparan, tidak sedikit yang hanyut terbawa arus, bahkan satu kolam hanya menyisakan beberapa ekor saja. Sabtu,(25/8/2018).
Pantauan wartawan, titik tanggul milik PTBA yang berbatasan langsung dengan kolam warga jebol, terlihat dari bekas air yang mengalir sampai ke kolam warga, kolam tertimbun lumpur, ikan – ikan hampir habis hanyut dan berdamparan kemana – mana.
Dikatakan pemilik kolam Teddy Setia Budi, Ia tidak tahu pukul berapa jebolnya tanggul tadi malam, Ia mengetahui sekira pukul 08.00 pagi tadi, dan langsung menyelamatkan ikan yang berdamparan.
Dulu Dia sudah membicarakan hal ini dengan pihak PTBA, bahwa tanggul yang dibuat ini akan berdampak pada kolamnya, namun hal tersebut tidak diindahkan oleh pihak PTBA.
“Dalam hal ini, saya selaku pemilik kolam meminta agar pihak ptba cepat tanggap dan mengganti rugi kerusakan kolam dan ikan – ikan yang hilang, dulu sederas apapun curah hujan kolam ini tidak pernah banjir, mengapa sekarang ada tanggul milik ptba kolam kami langsung banjir,” tegas Teddy yang akrab disapa Dona ini.
Sementara Waluyo ketua rt 01/01 bedeng obak, Desa Lingga mengatakan, sebagai rt dirinya merasa prihatin akan hal ini, dulu memang sudah kami bicarakan sebelum pembuatan tanggul ini akan berdampak pada kolam warga, namun pihak ptba masih melanjutkan aktivitasnya.
“kepada pihak ptba agar cepat tanggap, tinjau lokasi, berikan ganti rugi kerusakan kolam dan ikan warga, serta pembebasan kolam warga ini cepat diselesaikan, sebelum berdampak lebih besar lagi kepada warga bedeng obak ini,” tutupnya.
Sementara itu, Cipto sebagai pendamping dan pemerhati lingkungan hidup Kabupaten Muara Enim mengatakan, bahwa sebelum terjadi musibah, kolam ikan warga yang terkenan relokasi tali kasih ini sudah mengigatkan kepada pihak PTBA cq pak Agusutinus (Asmet Aset ptba) dan pihak pertanahan ptba meminta agar pihak ptba segera membayar relokasi mereka. Namun, sampai musibah ini terjadi pihak PTBA seakan tutup mata.
“Silakan ptba melaksanakan aktifitas diseputaran batas kolam yang masih dalam reses. Tapi, apabila akibat kegiatan aktifitas ptba akan berdampak pada lingkungan dan merusak, maka akan ada resiko dampak lingkungan,” tegas Cipto.
Terpisah, menurut keterangan masayarakat seputar kolam, bahwa pihak PTBA telah mendatangi lokasi kolam ikan yang terkena banjir dan penuh lumpur akibat dampak aktifitas ptba pada pagi tadi.
“Pihak ptba hanya melihat dari tanggul aktifitas ptba. Bukan merespon musibah ini,” ujar Teddy.
Editor : Ivi Hamzah