LAPORAN : Tim
GEMAS – LAHAT
Apa yang dialami Partinah (46) sungguh di luar dugaan. Pasalnya, warga Jalan Kirab Remaja, Gang Mawar RT/RW 04/02 Kelurahan Talang Jawa Selatan, Kecamatan Lahat ini, seolah tak berdaya ketika seorang pria mendekatinya dan meminta agar dirinya meminta 1 juta uang dan 3 suku emas pada pria yang diduga pelaku hipnotis tersebut pada Sabtu (11/8/18) kemarin, saat ia sedang menjajahkan jamu gendung di Kelurahan RD PJKA Lahat.
Menurut wanita yang berprofesi sebagai tukang jamu gendong ini, kejadian itu bermula sekitar pukul 09.00 WIB, persis di belakang pusat perbelanjaan handphone Pasar Belanda Lahat. Ibu tiga anak ini didatangi orang hendak membeli jamu. Orang tersebut, sembari menanyakan letak lokasi museum biologi di Lahat. Lalu bercerita mengenai benda pusaka miliknya, yang berbentuk persegi enam bertuliskan arab.
Tak lama berselang, datang pria yang mengaku bernama Iwan, seorang pimpinan perusahaan. Karena obrolan semakin serius, Partinah diajak keduanya sebagai saksi. Lalu pindah tempat ke sebuah warung empe-empek di depan SMAN Muhammadiah Lahat.
“Kata pria pertama itu, harganya sekitar Rp1 Miliar, dia janji akan memberi imbalan ke saya sebesar Rp 10 juta,” ujar Partinah, ketika ditemui dikediamannya, Minggu (12/8).
Sesampai di warung tersebut, Iwan rupanya berniat meminjam uang Partinah. Tergiur dengan janji dari Iwan, Partinah pun lantas pulang ke rumah, mengambil simpanan emas dan uang miliknya. Kemudian kembali lagi menemui Iwan, lalu tersadar setelah sekitar 30 menit menunggu Iwan di Bank BRI, karena dijanjikan akan dikasih uang Rp 10 juta.
“Orangnya kurus pakai kaca mata, kalau ciri-ciri Iwan kakinya pincang. Uang dan emas itu hasil tabungan dari jual jamu bertahun-tahun mas. Kata mereka, harga bendanya sekitar Rp1 Miliar. Dia (Pelaku) janji akan memberi imbalan ke saya sebesar Rp 10 juta,” ujar Partinah, ketika ditemui di kediamannya, Minggu (12/8).
Sebelumnya, kejadian serupa juga dialami Dea Zunaini (21). Warga Kelurahan Bandar Agung, Kecamatan Lahat, pada Kamis (9/8) lalu mendatangi SPKT Polres Lahat. Saat itu Dea kehilangan satu buah handphone dan uang Rp 3 juta 700. Usai bertemu dua pria tak dikenal, ketika sedang berbelanja di Citymall Lahat.
Dea menjadi korban setelah didatangi dua pria yang menanyakan tempat pagelaran seni. Kedua pria tersebut, lalu menawarkan benda pusaka, yang berbentuk persegi enam bertuliskan arab.
Kapolres Lahat, AKBP Roby Karya Adi S.Ik Kasat Reskrim AKP Satria Dwi Dharma S.Ik dikonfirmasi membenarkan adanya laporan tersebut. Saat ini laporan korban masih dalam penyelidikan lebih lanjut.
“Akan kita pelajari dahulu dan periksa saksi- saksi,” ujar Kasat.
Senada, Kasubag Humas Polres Lahat, Ipda Sabar T menuturkan, biasa pelaku kejahatan ini bergerak berkelompok, dengan sistematis berpura-pura menawarkan produk agar calon korban lebih percaya. Mengincar calon korban yang sendirian, dengan tatapan kosong.
“Kepada masyarakat harus lebih waspada, jangan mudah percaya dengan orang tak dikenal. Kalau bisa, tidak sendirian saat berada di pusat keramaian,” imbau Sabar.
Editor : Ivi Hamzah