LAPORAN : Tim
GEMAS – LAHAT
Karena diduga menyalahgunakan wewenang sebagai Kades (Kepala Desa) Perangai kecamatan Merapi Selatan Atn (Inisial-re) kembali dikeluhkan masyarakat sebagai pengayom desa. Pasalnya, kesepakatan berupa dana sisa pembangunan Masjid desa serta Csr perusahaan yang sebelumnya disepakati untuk dikembalikan kedesa malah disalah gunakan untuk kepentingan pribadi, ironisnya dana Income desa yang didapat dari perusahaan juga diselewengkan.
Ketua BPD Perangai Kecamatan Merapi Selatan Sarian Edwin mengatakan, sebelumnya pada tanggal 25 Juli 2018 dikantor desa telah dilakukan kesepakatan bersama dengan pemerintah desa dimana, dana sisa pembangunan masjid sebesar Rp.31.117.000 akan diwakafkan kemasjid desa ternyata tidak disetorkan oleh oknum kades (Atn-red).
“Begitu juga dana CSR sebesar Rp.9.500.000 serta Income desa dari bulan Januari 2018 sebesar Rp.35 Juta yang akan diserahkan kepada bendahara BID desa Perangai hingga kini belum juga ada kepastian kapan akan dikembalikannya,” ujarnya.
Ditambahkan Edwin, untuk itu mewakili masyarakat desa lainnya sangat berharap agar pihak berwajib seperti Kepolisian dan Kejaksaan agar dapat kengusut tuntas kasus ini karena selaka ini, kades Atn tidak pernah memberikan yang terbaik bagi masyarakat desa khususnya masalah Income yang disepakati untuk kesejahteraan masyarakat.
“Jika pengelolaan dana yang dilakukan ttansparan tentu kami akan mendukung namun kenyataannya adalah sebaliknya, jika hal ini didiamkan maka akan menjadi keuntungan pribadi dan merugikan banyak warga desa,” imbuhnya.
Selain itu, warga desa juga mengeluhkan tentang pengelolaan Dana Desa tahun 2016-2017 yang belum ada pembangunannya sama sekali, bahkan pengadaan Tenda dan Kursi desa serta keterangan tentang BUM Des seperti usaha penggilingan padi dan hasil usaha pasar untuk pembagian warga desa juga tidak pernah diberikan.
“Bahkan para pendamping desa juga tidak pernah dilibatkan dalam setiap pengelolaan anggaran, kami harap pihak terkait untuk dapat segera merespon apa yang dikeluhkan sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan,”jelasnya.
Sementara itu Kades Perangai Antoni dikonfirmasi, tidak dapat dihubungi bahkan saat Via telpon tidak ada balasan.