LAPORAN : Tim
GEMAS – MERAPI TIMUR
Puluhan ibu rumah tangga warga Desa Arahan Kecamatan Merapi Timur Kabupaten Lahat, berdemo dan menutup pintu masuk lokasi bongkar muat batubara PT. KALOG, PT. RUBS, PT. GGB dan PT. BME, di Siway Stasiun Banjarsari Desa Arahan, akibatnya aktivitas bongkar muat dalam perusahaan lumpuh total.
Aksi yang digelar kaum ibu ibu sebagai bentuk protes atas debu yang dihasilkan dari aktifitas perusahaan tersebut. Sehingga warga menuntut konpensasi dari perusahaan, meski warga tidak meyebut berapa besaran angka konpensasi yang diminta.
“Kami tidak menuntut jumlah, tapi kami minta kepedulian perusahaan dengan kesehatan kami,” tegas Sulastri (50) tahun, salah seorang peserta aksi.
Menurut Sulastri, sebenarnya warga sudah meminta perhatian dari perusahaan sudah sekitar setahun lalu. Namun, tidak ada respon dari perusahaan. Bahkan, yang terjadi permasalahan terus bertambah.
“Air sumur sudah hitam, kini debu tinggal menunggu TBC,” ujar Sulastri.
Sulastri menyatakan, memang saat ini belum terlihat ada warga yang sakit akibat debu. Namun, kedepan peluang itu sangat besar terjadi, akibat debu berterbangan ke rumah penduduk.
“Jika tuntutan kami ini dikatakan pungli, silahkan pihak perusahaan datang kerumah dan buktikan bila perlu sapu rumah kami. Asal tahu aja ya, dalam sehari kami bisa 4 sampai 5 kali menyapu akibat debu ini, kami akan bertahan disini hingga persoalan selesai,” tegasnya.
Sementara itu, Rusnah yang turut aksi ini mengatakan, dirinya berharap kepada pihak perusahaan agar dapat memenuhi aksi para pendemo, memberikan konpensasinya karena warga sangat dirugikan dalam hal ini.
“Sudah debunya banyak bertebaran dirumah, eh pihak perusahaan tidak mengerti dengan keadaan warga. Jangan keuntungan doang yang dipikirin warga juga harus diperhatikan bukan dikasih debu,” ungkapnya dengan nada geram.
Editor : Ivi Hamzah