LAPORAN : Karel
GEMAS – MUARA ENIM
Masih menyangkut hasil Pilkada Cabup-Cawabup Muara Enim, hari ini, sekira pukul 11.00 Senin (2/7/18) tak kurang dari 500 massa pendukung Pasangan Calon Kepala Daerah (Paslonkada) Kabupaten Muara Enim, kembali melakukan aksi longmarch (Berjalan beriringan) dan orasi di depan RSUD Rabain. Rencananya, massa akan begerak menuju dan orasi di Kantor Sekretariat Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Muara Enim.
Kendati tidak ada tanda-tanda perlakuan anarkis, namun akan ini dikawal ketat pihak kepolisian. Ratusan pendemo ini merupakan gabungan simpatisan tiga paslon nomor urut 1, 2 dan 3.
Dalam orasinya, massa mendesak Panwaslu Kabupaten Muara Enim untuk segera melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU), dengan alasan adanya dugaan money politik yang dilakukan oleh simpatisan salah satu paslon pemenang.
Yang terpantau di lokasi, orasi massa paslon no urut 1,2 dan tiga berhasil dihalau pihak kepolisian dengan alasan demi keamanan, karena lokasi orasi tidak jauh dari rumah sakit umum Muhamad Rabbain Muara Enim, hingga negosiasi alot antara perwakilan massa dan pihak Polres Muara Enim, pun dilakukan.
Kapolres Muara Enim sekaligus Koordinator keamanan, AKBP. Apner Juwono, SH, SIK, MH melalui Kasat Binmas, AKP. Arsyad, SH mengatakan, hingga pukul 12.00 pihaknya dan massa belum menemukan keputusan. Hal ini dikarenakan pihak massa masih menginginkan melakukan orasi di depan Kantor Panwaslu.
“Ratusan anggota polisi tetap siaga dengan perlengkapan tameng dan watercanon standby menghalangi aksi massa. Diperkirakan akan bergeser ke Kantor Panwaslu. Namun begitu, kami pihak kepolisian tetap selalu berada di tengah-tengah, tidak berpihak kepada siapapun juga”, tegasnya.
Tak lama berselang, massa tambahan dari nomor urut satu yang berjumlah kurang lebih tiga ratus orang, pun bergabung dengan massa yang telah duluan tiba. Hingga saat ini, perundingan masih berlangsung.
Koordinator aksi, Yohanes didampingi Herman, perwakilan dari Paslon nomot urut tiga masih mengharapkan massa untuk kumpul di depan Kantor Panwaslu.
“Kami ingin menyampaikan aspirasi kami ke Panwaslu”, katanya.
Hingga berita ini ditayangkan, tampak di lokasi pihak kepolisian masih mengharapkan kepada peserta aksi, agar damai dan tidak anarkis. Karena jika anarki, maka bisa berpotensi mengganggu ketenangan para pasien rumah sakit tetdekat.
Editor : Ivi Hamzah