Laporan : Ganda
Gemas-Empat Lawang
Adanya bantuan dana desa (DD) dari Kementrian Desa Republik Indonesia yang sudah berjalan di tahun ke-4 ini, masih saja belum sepenuhnya bisa dinikmati oleh masyarakat banyak. Seperti halnya yang dialami warga Desa Mekar Jaya IIIA Dusun IV, Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang.
Hal ini terkuak, lantaran kurang lebih 20 Kepala Keluarga (KK) masih mengandalkan sumur buatan seadanya untuk kebutuhan mandi, mencuci. Bahkan, sumur sumur biasa juga masih digunakan untuk air minum keluarga sehari-hari yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun.
“Kami mengusulkan dan berharap, agar di dusun kami yang letaknya paling ujung ini bisa dibuatkan sumur bor yang bisa disalurkan kemasing-masing rumah untuk kebutuhan air bersih. Karena kami di sini untuk mandi, mencuci dan air minum hanya mengadalkan sungai kecil di pinggir desa, itu pun harus bergantian kalau mau mandi. Baik di pagi maupun sore hari, dan inipun sudah memasuki musim panas, jadi airnya semakin hari semakin dikit.” ungkap Jamila (45) salah satu warga Desa Mekar Jaya dusun IV, Kamis (21/06/2018)
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Pemberdayaan Anak (BPMD3A) Kabupaten Empat Lawang, Bambang Irawan melalui Kabid Pemdes, Agusman Mulyadi saat ditanya soal kenapa usulan dari masyarakat yang sulit untuk direalisakian. Pihaknya menjawab, bahwa itu merupakan hak dari masing – masing desa.
“Yang namanya usulan itu tidak bisa langsung direalisasikan. Karena itu merupakan hak dari desa melalui Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan difasilitasi oleh kepala desa yang menentukan, untuk dibangun atau tidak.”jelas agus saat dibincangi di ruang kerjanya
Senada, Novan tim ahli dari Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) menyampaikan, bahwa kementrian desa memprioritaskan 4 program yang harus di terapkan oleh setiap desa, yaitu Embung Desa, Sarana Olahraga Desa, Permodalan Bumdes Dan Produk Unggulan Desa. Itu pun hanya 40 % dari total 100 % Dana Desa yang didapat dari masing-masing desa.
“Memang di tahun 2018 ini ditekankan untuk 4 proiritas, tapi itu hanya menyerap dana 40%. Sisanya bisa untuk dibangunkan yang lain, dan bulan juli mendatang sudah masuk perencanaan 2019. Jadi, peran aktif masyarakat untuk menanyakan dan menyusulkan kembali Kepada BPD apa yang menjadi kebutuhan, agar dibuatkan rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) nya.”tuturnya
Dan dalam waktu dekat, lanjut dia, pihaknya akan turun langsung ke desa guna mengecek dokumen dan melihat apa saja yang telah terealisasi oleh di desa.
“Saya rencana, kalau nggak besok (Jumat red) Senin akan mengecek ke desa untuk memantau dokumen usulan masyarakat tersebut”, pungkasnya.
Editor : Ron