LAPORAN : Pardinal
GEMAS – PAGARALAM
Dalam rangka menjunjung tinggi adat dan budaya berkenaan dengan Lapek Empat Merdeka Due sejarah demokrasi yang tak terlupakan yang sudah ada sejak tahun 1948 , dimana waktu itu berkumpulnya masyarakat dalam rangka mengusir penjajah di bumi Besemah.
Acara adat yang dipusatkan di Balai Kota yang digagas oleh ketua Lembaga Adat, Firman, dan dibuka langsung oleh Sekda Kota Pagaralam, Syafrudin.
Sekretaris Daerah Kota Pagaralam, Syafrudin, mengatakan bahwa lembaga adat merupakan wadah untuk menggali dan melestarikan adat dan budaya zaman dulu. Propinsi Sumatera Selatan mempunyai 23 adat, salah satunya di Bumi Besemah. Maka dari itu Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menghidupkan dan kembangkan lagi adat istiadat di Bumi Besemah, dan disesuaikan dengan perkembangan zaman.
“Mari kita hidupkan lagi adat dan budaya yang ada di Bumi Besemah, yang tentunya disesuaikan dengan perkembangan zaman,” ucapnya.
Masih kata Syafrudin, ajang silaturahmi lembaga adat Pagaralam ini untuk saling mengenal satu sama lainnya sehingga menciptakan rasa kekompakan. Saat ini budaya tolong menolong dan pantauan yang sudah mulai hilang di Bumi Besemah, ini sebagai contoh jelas saja terkontaminasi dengan adat lain.
“Mulai saat ini adat dan budaya harus dijaga dan dilestarikan lagi, karena ini adat budaya turunan,” tambah mantan ketua Lembaga Adat ini.
Ketua lembaga adat kota Pagaralam, Firman, menjelaskan lembaga adat merupakan organisasi non politik bertujuan untuk melestarikan adat istiadat dan budaya bumi Besemah, maka dari Ia menekankan untuk menjaga adat istiadat budaya leluhur zaman dulu.
“Mari kita jaga dan lestarikan lagi adat istiadat dan budaya yang di wariskan leluhur kita zaman dulu,” tutupnya.
Editor : Ivi Hamzah