Gema Sriwijaya www.gemasonline.net
Related Articles
“Lembaga Terkait Diharapkan Tangani Dengan Serius “
Laporan : Ron
Gemas-Lahat
Apa yang telah dilakukan oleh pihak PT. Era Energi Mandiri (EEM) dalam aktivitas penambangan batu bara yang telah merusak bantaran dan membelah arus Sungai Tais di Desa Perangai, Kecamatan Merapi Selatan, Kabupaten Lahat dinilai oleh berbagai pihak telah menyalahi aturan dan melanggar PP Nomor 38 Tahun 2011 Tentang Sungai dan PP Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Penilaian ini seperti diutarakan oleh Tubagus M. Sukli selaku Ketua LSM PK-Dalhi sekaligus Ketua DPD Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi (GNPK) -RI Kabupaten Lahat. Menurutnya, apa yang dilakukan pihak PT. EEN itu jelas ada unsur pidananya.
”Kalau memang demikian harus ada laporan dari masyarakat yang terkena dampak. Apalagi dengan adanya pemindahan alur sungai yang tidak dibenarkan”, terang Sukli.
Pertanyaannya, lanjut Sukli, mereka yang punya atau tidak ada izin dimaksud. Selanjutnya, siapa yang meberikan izin dan untuk kepentingan siapa..?.
“PK-Dalhi siap menggugat bersama masyarakat yang membutuhkan pendampingan dalam hal pelaporan”, sebut dia.
Sementara itu, Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kabupaten Lahat, Bakrun Setia Darma (BSD), saat dimintai ganggapan terkait hal ini menjelaskan, bahwa sejatinya kalau ada dugaan tindak pidana, polisi harus aktif melakukan penyelidikan dan penyidikan.
“Ini terlepas ada atau tidaknya laporan dari korban atau masyarakat”, jelas BSD, via WA pada Minggu (4/2/18).
Berkaitan dengan layak atau tidaknya DLH dalam merekomendasi PT. EEN untuk tidak beroperasi sebelum izin membelah Sungai Tais itu dikeluarkan pihak berkompeten. Pria yang juga Pemimpin Redaksi Lahat Online ini mengatakan, DLH Lahat tidak boleh melakukan itu.
“DLH Lahat tidak boleh merekomendasikan PT. Era untuk membelah sungai sebelum ada izin dari pihak instansi yang berwenang”, tandas BSD.
Editor : Ivi Hamzah
