Laporan : Repi
Gemas-Pagaralam
Sebanyak 5000 orang massa mengepung dan berunjuk rasa di Kantor KPU Kota Pagaralam, Jumat (5/1/18). Pasalnya, salah satu pasangan calon (Paslon) Pilkada 2018 tidak terima dan merasa dicurangi serta dizdolimi oleh pihak KPU.
Dalam unjuk rasa ini, massa menilai penghitungan yang dilakukan tidak fair dan banyak suara yang hilang netralitasnya dipertanyakan.
Massa yang emosi dan tersulut amarahnya, langsung melakukan pembakaran ban dan sejumlah barang, sehingga api berkobar dan asap tebal ke mana-mana menyelimuti angkasa di atas bumi dempo tersebut.
Bahkan, sempat terjadi aksi saling dorong dengan pihak pengamanan dari Polres Pagaralam. Negosiasi antar massa dan pihak kepolisian, pun masih menemui jalan buntu.
“Kami ingin bertemu dengan ketua KPU. Keluar.. keluar..!!! Kami ingin bertemu. Copot saja ketua KPU,” teriak massa yang emosi.
Akhirnya, perwakilan massa menghadap pihak KPU, namun massa sudah tidak terkendali, sehingga kerusuhan pun terjadi. Aparat pengamanan segera bertindak dengan mendatangi lokasi kerusuhan dilengkapi peralatan yang cukup modern.
Dan akhirnya massa pun dapat dibubarkan oleh pihak pengamanan, bahkan pada kerusuhan itu ada massa yang terluka dan ada jangkrik ditangkap. Karena dianggap sebagai provokator. Kendati demikian, hal ini cuma tergambar dari simulasi pengamanan Pilkada Kota Pagaralam, yang dipusatkan di Lapangan Merdeka dengan dihadiri oleh Kapolres Pagaralam, AKBP. Dwi Hartono, SIK. MH, Wawako sejumlah pejabat di lingkungan Pemkot Pagaralam,tamu dan undangan penting lainnya.
Editor : Ivi Hamza