MUARA ENIM, Ampera Sumsel – Pekan Paralympic Provinsi Pertama yang dilaksanakan Dikota Muara Enim, diikuti oleh peserta dari 12 Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Selatan. Diantaranya berasal dari Kabupaten Muara Enim, Pali, Lahat, Pagar Alam, OKU, Banyu Asin, Ogan Ilir, Prabumulih, OKI, Mura, Palembang, Empat Lawang.
Dengan jumlah atlit, official dan pelatih 305 peserta. Yang akan berlangsung 23 s/d 27 Desember 2017. Unkap Rian Yohari Ketua National Paralympic Commete (NPC) Sumatera Selatan
Rian Yohari yang juga sebagai ketua pelaksana kegiatan paralympic mengatakan, even paralympic ini yang pertama. Adapun even ini tadinya akan dilaksanakan di Palembang, karena adanya permintaan dari Kadispora Muara Enim, untuk dilaksanakan di Kabupaten Muara Enim.
“Kemudian diadakan rapat beberapa kali namun setelah semua kontingen kita siap, pada kamis 21/12/2017 lalu, saya baru terima jawaban dari Bupati bahwa Kabupaten Muara Enim tidak siap untuk melaksanakan even ini”. Ucap Rian
Peserta Kabupaten/Kota sudah tahu bahwa, pada tanggal 23 Desember ini waktunya penyelenggaraan paralympic di Kabupaten Muara Enim, jadi kita sudah sewa hotel dan penginapan yang ada.
“Mau tidak mau kami dari NPC mengambil inisiatif, bahwa penyelenggaraan tetap kita laksanakan, walaupun secara mandiri. Jadi jelas event paralympic Provinsi ini dilaksanakan secara mandiri bukan oleh Kabupaten Muara Enim”. tegas Rian
Kepala Dispora Sumsel Yusuf Wibowo, bahwa Pekan Paralympic Provinsi I (PEPARPROV) adalah event olahraga tingkat daerah Provinsi Sumatera Selatan yang pertama, sebagai suatu event olahraga yang merupakan bagian dari sejarah dan keterlibatan National Paralympic Committee (NPC) Provinsi Sumatera Selatan dalam membangun dunia olahraga dan membantu pemerintah dalam pembinaan prestasi atlet penyandang disabilitas di Provinsi Sumatera Selatan.
Penyandang disabilitas sejatinya merupakan investasi bagi semua masyarakat Indonesia khususnya Provinsi Sumatera Selatan, oleh karena itu jaminan atas penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan kebutuhan akan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas sudah merupakan tantangan global yang harus segera direspon dan direalisasikan oleh pemerintah maupun perusahaan milik negara ataupun swasta.
“Ini akan menjadi tolak ukur kebangkitan dan prestasi olahraga NPC di Provinsi Sumatera Selatan,” ujar Yusuf.
Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu adanya peningkatan pemahaman nilai budaya dan kemajemukan di daerah atau provinsi baik dalam proses pembelajaran maupun dalam aktivitas pengembangan bakat, minat, dan meningkatkan prestasi olahraga serta penyelenggaraan event-event olahraga. Pungkasnya
Pantauan dilapangan sangat miris, tidak ada pejabat Muara Enim yang hadir serta kontingen dari Muara Enim tidak memiliki/memakai seragam kontingen, sehingga tampil beda dengan kontingen dari Kabupaten lainnya, yang memiliki seragam kostum kontingen. Namun mereka tetap semangat untuk berjuang pada event ini. (rh)