/// Trapo Sempat Meledak Empat Kali*
LAHAT, Ampera Sumsel —Kesensaraan bagi wong cilik terus ditekan oleh berbagai pihak. Seperti penggunaan Listrik, yang kini, subsidi nya sudah ditarik oleh Pemerintah. Ditambah lagi, kerapnya pemadaman yang dilakukan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Rayon II Cabang Lahat, tak menentu serta tidak adanya pemberitahuan menambah penderitaan bagi seluruh konsumen yang ada.
Seperti yang dirasakan warga dusun IV Desa Indikat Ilir, Kecamatan Gumay Talang, Lahat. Pasalnya, warga tersebut terancam selama 10 jam tidak mendapat aliran listrik. Hal ini dikarenakan, sejak pukul 02.55 WIB dini hari, gardu induk terjadi meledak dan mengeluarkan percikan api. Setelah berselang lima menit api padam, sekitar pukul 03.00 WIB, gardu kmbali meledak.
Tidak sampai disitu saja, gardu yang letaknya ditengah-tengah pemunkiman warga dusun IV Desa Indikat Ilir, Kecamatan Gumay Talang, Lahat itu, kembali meledak pada pukul 03.25 WIB, terakhir pukul 05.35 WIB dan mengeluarkan api yang cukup besar, dan berlangsung sekitar 10 menit. Beruntung, dari kejadian ini tidak sampai menyambar rumah-rumah warga yang ada.
Tak pelak, dari peristiwa itu, membuat 165 kepala keluarga (KK) keluar dari rumah masing-masing dan berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri.
“Lampu padam mulai pukul 02.55 WIB sampai dengan sekarang. Semua itu dikarenakan trapo yang letaknya ditengah-tengah pemukiman warga itu sempat meledak sebanyak empat kali,” ungkap Fery (37) warga dusun IV Desa Indikat Ilir, Kecamatan Gumay Talang, Lahat.
Menurutnya, gardu tersebut awalnya meledak pada pukul 02.55 WIB dini hari, lalu mengeluarkan kobaran api yang cukup besar. Berselang lebih kurang lima menit api padam. Dan, sekitar pukul 03.00 WIB gardu tersebut kembali meledak, api pun kembali keluar dari trapo. Tidak berhenti disitu saja, trapo kembali meledak pada pukul 03.25 WIB, terakhir kembali meledak pada pukul 05.35 WIB, dan mengeluarkan api yang cukup dahsyat (besar-red).
“Saat peristiwa berlangsung, warga sekitar lokasi langsung berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri mereka masing masing. Karena, ledakan terapo yang terakhir sangat besar sekali ditambah dengan kobaran api yang pantastik besar. Beruntung kobaran api tidak sampai kerumah-rumah warga yang ada. Tapi, ada warga mengalami kerusakan alat-alat elektroniknya,” pungkas Fery.
Yogi salah satu petugas PLN yang datang kelokasi saat dibincangi wartawan mengatakan, trapo nya meledak. Jadi, kami selaku petugas biasa tidak bisa memutuskan kapan akan diperbaiki traponya.
“Kami masih menunggu perintah kak. Karena kami hanya petugas biasa dan tidak bisa mengambil kebijakan, serta menentukan kapan akan diperbaiki gardu ini,” ujar pria yang kepalanya polontos, Senin (11/12), kemarin.
Terpisah, Ketua YLKI Sanderson dimintaki tanggapannya menyampaikan, dengan adanya gardu yang meledaknya sampai empat kali, cukup mengherankan. Yang menjadi pertanyaan apakah kejadian ini suatu kelalaian petugas yang ada. Atau terlambatnya warga melaporkan.
“Sampai sejauh mana pihak PLN dalam melakukan pemeliharaan terhadap gardu tersebut. Kok bisa meledak sampai empat kali. Beruntung dari ledakan hingga menjadi kobaran api tidak menyambar kerumah-rumah warga yang ada,” kata Sanderson.
Ia menjelaskan, dari kejadian itu agar bisa membuat pelajaran bagi pihak PLN agar lebih proaktif dalam meninjau serta memeriksa semua gardu-gardu yang ada. Tujuannya, supaya kejadian seperti ini tidak terulang lagi kedepannya. Ketika disinggung wartawan terkait kerusakan alat elektronik warga, ditambahkan Sanderson, kerusakan itu bukan disebabkan disambar petir, keadaan saat itu, tidak hujan dan tidak ada angin. Jadi pihak PLN harus bertanggungjawab atas kerusakan alat-alat elektronik warga dusun IV Desa Indikat Ilir, Kecamatan Gumay Talang, Lahat.
“Jelas, pihak PLN harus bertanggungjawab atas kerusakan yang ada. Karena, kerusakan elektronik milik warga sekitar bukan disambar petir melainkan disebabkan ledakan gardu yang berada ditengah-tengah pemukiman itu,” pungkasnya.
Sementara, Managar PLN Rayon II Cabang Lahat, Yudho mengatakan, atas peristiwa yang ada, pihak PLN memintak maaf. Dan diakui Yudho, kejadian itu, bukan kehendak dari pihaknya melainkan alam.
“Kerusakan, sampai dengan meledaknya suatu trapo induk bukan kita kendaki. Semua itu faktor alam yang tidak bisa kita prediksi. Namun, semua kejadian itu, tidak lepas dari tanggungjawab PLN,” imbuhnya.
Oleh sebab itu, sambungnya, PLN akan segera menganti trapo yang meledak itu. Untuk diketahui, ditrapo sendiri sudah memiliki pengamanan sampai kerumah-rumah pelanggan. Setidaknya, perbaikan trapo ini akan rampung diperbaiki sekitar pukul 13.00 WIB siang nanti. Karena, petugas sudah dikirim kelapangan, untuk segera mungkin melakukan perbaikan.
“Jadi, kami mintak kepada warga dusun IV Desa Indikat Ilir, Kecamatan Gumay Talang, Lahat, agar dapat bersabar. Sebab dari kajdian ini, baik PLN maupun konsumen sama-sama mengalami kerugian. Tahap pertama kita perbaiki trapo, lalu, tahap kedua kita akan mengecek kerumah-rumah warga yang mengalami kerusakan alat-alat elektronik. Semua itu, tidak bisa kita prediksi, dan, karena faktor alam semua,” kilah Yudho, kemarin.(Din)