LAHAT, Ampera Sumsel – 19 jam sudah tim SAR dari BPBD, Polsek Merapi, dan warga, melakukan pencarian terhadap Bayu (16), warga Desa Ulak Pandan, Kecamatan Merapi Barat. Setelah dikabarkan hanyut di Sungai Lematang, pada Kamis (30/11/2017) sekitar pukul 16.30 WIB. Hilangnya pelajar kelas XI salah satu SMA di Lahat ini, bermula ketika Bayu bersama ketiga temanya berada disebuah pulau, persis ditengah Sungai Lematang. Sore itu Bayu baru usai mengambi kayu, untuk mempersolek wahana wisata Pelancu yang ada di desanya.
Mengetahui Bayu tidak pandai berenang, ketiga temannya memutuskan menyembrangkan kayu terlebih dahulu ke arah desa. Saat ketiga temannya kembali ke pulau, Bayu sudah tidak terlihat. Hilangnya Bayu, langsung dilaporkan ke pihak Polsek Merapi. Tim penyelamat dari BPBD Lahat, langsung didatangkan untuk melakukan pencarian.
“Diduga korban tenggelam dan hanyut terbawa arus Sungai Lematang, yang saat itu sedang deras,” terang Kapolres Lahat, AKBP Roby Karya Adi SIK, melalui Kapolsek Merapi, AKP Sopian Ardeni SH, Jumat (1/12/2017).
Tim dari BPBD Lahat, TNI, Polri, dan masyarakat desa, langsung melakukan pencarian. Angin kencang yang sedang melanda Kabupaten Lahat sejak pagi kemarin, membuat arus Sungai Lematang semakin deras. Bahkan hari ini, tim SAR dari Kota Pagaralam ikut melakukan pencarian terhadap Bayu.
“Penyisiran dihentikan pukul 22.00 wib tadi malam, kita lakukan penyisiran dari objek wisata Pelancu, hingga ke bawah jembatan Desa Kebur. Hari ini kita lakukan penyisiran lebih jauh lagi, hingga ke hilir Desa Kebur,” ujar Okta Juliansa, anggota Tim Penyelamat dari BPBD Lahat.
Hingga berita ini ditulis, tim masih melakukan pencarian. Kades Ulak Pandan, Susiawan Rama, belum bisa memberikan keterangan, lantaran masih ikut melakukan penyisiran di Sungai Lematang.
(HR/Pr)