*Dari 2013 hingga Sekarang
LAHAT, Ampera Sumsel – Setidaknya dua desa yakni, Lawang Baru dan Lama, Kecamatan Muara Payang, sama sekali tidak memiliki areal sawah, sehingga penduduk disana bergantung pada bercocok tanam kopi.
“Panen kopi, diselain itu, warga disana juga melakukan pekerjaan upahan ke pemilik sawah berada di desa maupun kecamatan lainnya, sebagai tambahannya,” kata Wakil Ketua 1 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lahat, Drs Farhan Berza MM MBA, ditemui, di ruang kerjanya, Selasa (16/5).
Farhan menyebutkan, tidak kurang 800 kepala keluarga (KK), dari dua desa tersebut tidak memiliki areal persawahan, dimana, itu ditemukan pada 2013 sampai sekarang belum ada lokasi persawahan.
“Mestinya berikan bibit berkualitas, pupuk dicukupi, pendistribusian pupuk harus diambil dari Pemerintah Daerah (Pemda) dalam hal ini Dinas Pertanian, guna menyokong warga mencukupi pupuk,” ungkapnya.
Semestinya, sambung dia, masyarakat bisa mengakui peran dari Pemda ada, jangan hanya menjalankan program-program tidak jelas.
“Sehingga masyarakat dapat menikmati bibit yang dibagikan tersebut, agar sekiranya program bisa dioptimalkan dalam memanen padi,” tukas Farhan.
Sementara itu, salah satu petani asal Lawang Agung Baru yang tidak mau disebutkan namanya membenarkan, memang di desa ini tidak ada persawahan, sehingga mayoritas penduduk mengambil upahan mengarap sawah milik orang lain.
“Au, kalu dide makitu makmane kami nak makan, nyabun, anak nak sekolah pule, jadi, kami ngarap sawah jeme lain buat tambahan idup,” pungkasnya.
(Prima)