* Samakan Persepsi, Pahami Tupoksi dan Terus Berkoordinasi
PAGAR ALAM, Ampera Sumsel – Bertempat di ruang rapat Besemah 1, gedung Pemkot Pagaralam, kemarin kembali dilaksanakan rapat Koordinasi Peningkatan Status Gunung Api Dempo. Hampir seluruhstakeholder dan instansi terkait di lingkungan Pemkot Pagaralam hadir dalam rapat tersebut, ditambah perwakilan, baik itu dari Polres, Pemkab Lahat dan juga Empat Lawang.
Setelah mendengar paparan dan penjelasan dari Ketua Pos Pemantau Gunung Api Dempo, Mulyadi, Walikota Pagaralam, Hj Ida Fitriati lebih menekankan pada plan action, rencana aksi.
“Harus satukan persepsi. Hingga, apa-apa saja yang bakal dilakukan sebagai tahapan penanggulangan bencana benar-benar terkoordinir dan terkonsep dengan rapi, jelas dan tepat,” ujar Wako Ida.
Nantinya, jika benar-benar terjadi bencana geologi letusan gunung api Dempo, pelaksanaan penanggulangan akan melibatkan masyarakat dan instansi terkait. Bahkan akan tidak ada yang tidak terkait. Semuanya harus dan pasti terlibat.
“Sosialisasi pada masyarakat ataupun teknis penanganan serta antisipasinya, termasuk zona-zona aman radius, lokasi evakuasi jika terjadi bencana letusan, harus telah terkonsep jelas,” tambah Wako Ida mengingatkan.
Sementara Kapolres Pagaralam, AKBP Pambudi SIK mengatakan, standar manajemen keadaan darurat penanggulangan bencana, konsepnya merupakan keterpaduan semua instansi menanggulangi keadaan darurat, jangan saling menunggu dan tidak berkomunikasi. “BPBD di sini sebagai leading sectornya, sementara TNI/Polri serta instansi-instanti terkait lainnya merupakan sektor pembantu atau penunjang sebagaistakeholder,” jelas Pambudi.
Artinya, segala tahapan penanggulangan pra bencana saat ini, diperlukan bagaimana perencanaan penanggulangan yang terkonsep serta terkoordinir rapi. Lalu kriteria seperti apa dukungan, bagaimana analisis serta pelaksanaan di lapangan, bagaimana pelaksanaan evakuasi, kebutuhan dasar bagi kelompok yang rentan.
“Semuanya itu baru dapat terjalin jika koordinasi dan komunikasi antar stakeholder berjalan lancar. Juga agar tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaannya nanti,” imbuh Kapolres lagi.
Dalam kesempatan rapat ini juga, Ketua Pos Pemantau Gunung Api Dempo, Mulyadi berharap pada pemerintah Kota Pagaralam dapat mengimbau, dan atau mengingatkan kepada siapapun yang berada di puncak Merapi-Dempo, agar tidak mengganggu, apalagi sampai merusak seismometer, atau alat pendeteksi gerak tanah/bumi yang terletak di bibir kawah. “Demi keselamatan kita semua,” ingatnya.
(Naska : Dian)
(Ampera : Sumsel )