‘ call center SAR Pagaralam di 0730 622253
PAGARALAM, Ampara Sumsel – KENAIKAN status Gunung Api Dempo (GAD) mendapat perhatian serius dari Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas). Korps baju orange akan menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk. Peralatan dan personil akan ditambah.
Koordinator Pos SAR Pagaralam, Lettu (SAR) Jecky Chan SH, menyatakan, pihaknya sudah mengetahui tentang peningkatan status GAD. “Tadi (kemarin malam) saya sudah berkomunikasi dengan pos pemantau,” kata Jeck, Jumat (07/04)
Menurut Jeck, pihaknya akan menyiapkan langkah antisipasi bila kemungkinan terburuk terjadi. Sesuai Tupoksi , ujar Jeck, Basarnas siap untuk melakukan evakuasi. Untuk itu, Basarnas akan menerjunkan personilnya. “Bila memungkinkan, personil akan ditambah dari Kantor SAR Palembang,” tutur Jeck.
Para personil tersebut nantinya akan dilengkapi peralatan evakuasi yang lengkap. Di antaranya tabung oksigen yang fungsinya jika muncul gas beracun. Kemudian, truk, mobil serta motor trail SAR. Adapun untuk menetapkan jalur evakuasi, lanjut Jeck, itu merupakan wewenang dari BPBD. Basarnas akan melakukan evakuasi di jalur yang sudah ditetapkan oleh BPBD.
Saat ini tambah Jeck, pihaknya akan tetap stanby, bersiaga. Juga, terus memonitor perkembangan status GAD dari waktu ke waktu. Ini dilakukan agar perkembangan situasi dan kondisi bisa terus terpantau. “Kami juga menyiapkan call center di 0730 622253,” tandas Jeck.
Sementara itu Kapolres Pagaralam, AKBP Pambudi Sik melalui Kabag Ops , Kompol Indarmawa mengatakan, terkait naiknya aktifitas Gunung Api Dempo di level waspada, pihak Polres Pagaralam akan mensiagakaan personel di jalur masuk pendakian di Kampung Empat dan Tugu Rimau.
“Tak kalah pentingnya, infiormasi status Gunung Api Dempo ini akan kita sosialiasikan kepada masyarakat. Dengan melibatkan anggota Babinkamtibmas, Sat Binmas serta anggota di polsek-polsek,” pungkasnya.
Senada diungkapkan Dandim 0405 Lahat, Letkol CZI Srihartono melalui Pabung, Mayor Inf Hernawan, perlu adanya perhatian serius mengenai peningkatan aktifitas Gunung Api Dempo. Perlu dicermati jika sudah di level waspada, perlu pemahaman dan teknis penanganan bencananya. “Kodim tidak bisa bekerja sendiri. Penangananya harus secara terpadu melibatkan sejumlah pihak baik Pamkot, Polri, BPBD, SAR atau lainnya,” katanya.
Perlu dikordinasikan dengan pihak terkait. “Akan kita sosilisasikan kepada masyarakat ataupun pihak terkait lainnya teknis penanganannya. Termasuk zona-zona aman radius, jika terjadi bencana gunung api (letusan, red). Seperti, zona I jarak 5 km dari kawah Gunung Api Dempo, Zona II beradius 10 km, Zona III sejauh 15 km. Termasuk penyiapan tranportasi hingga pengevakuasian,” ujarnya seraya mengatakan kepada masyarakat untuk waspada jika memang adanya peningkatan Gunung Api Dempo.
(Naska : Dian)
(Editor : Ampera)