LAHAT, Ampera Sumsel – Tim gabungan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) terdiri dari Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Polisi Pamong Praja (Pol-PP), Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), Dinas Perkebunan, Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) dan Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) Bapenda untuk Kabupaten Lahat melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap tiga perusahaan bergerak dibidang kepala sawit diantaranya, PT London Sumatera (Lonsum), PT Sawit Mas Sejahtera (PT SMS) dan PT Era Jaya, Selasa (4/4), sekitar pukul 09.00 WIB.
Pantuan di lapangan, tim gabungan tersebut mendatangi, beberapa item meliputi, unit pengelolaan air permukaan, pabrik, tangki penampungan bahan bakar minyak (BBM), tenaga kerja (Naker), alat berat (alber) dan lain sebagainya.
Manager Unit PT Sawit Mas Sejahtera (PT SMS), Hamdan Malau didampingi, DNL PT SMS, Arman mengetahui, dirinya berterima kasih atas kedatangan tim gabungan yang mendatangi Pabrik Sungai Kikim Mill kelapa sawit.
“Tentunya kita mengikuti aturan dan ketentuan berlaku, sehingga pajak ataupun retribusi nantinya akan dibayarkan ke Pemprov Sumsel demi kelangsungan pembangunan daerah,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pajak, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Neng Muhaibah didampingi Endang Dwi Hastuti SE Msi, Kabid Pendapatan lain-lain, Hibah, Retribusi dan Penerimaan Pusat, mengemukakan, bahwasanya kunjungan yang dibagi menjadi dua tim ini, guna mengetahui data-data pabrik sebenarnya.
“Tentunya data-data yang diberikan tersebut menjadi acuan kita dalam menetapkan pajak yang mereka pergunakan, kemudian disetorkan ke Pemerintah, hanya saja, jangan sampai memanipulasi,” jelasnya
Senada, Ir Nurcahya Indrasari, Pengawas Spesialis K3 Kontruksi Bangunan PPNS, Disnaker Provinsi Sumsel mengemukakan, dirinya ditugaskan perihal tenaga kerja yang ada, apabila ada tenaga kerja asing (TKA) dilaporkan jangan sampai berlainan dengan data ada.
“Bila ada TKA untuk disampaikan, supaya dapat diketahui, apakah visa kunjungan mereka sebagai apa, berliburkan atau pekerja, agar semuanya sinkron,” bebernya.
Sementara itu, Kepala UPTB Bapenda Provinsi Sumsel untuk Kabupaten Lahat, M Umar Syarif SSTP Msi membenarkan, sidak ini tidak lain guna mengetahui item-item yang mereka dipergunakan, misalnya, penggunaan air permukaan, bahan bakar untuk alber dan pabrik, termasuk juga naker.
“Tidak lain, guna meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) baik Kabupaten Lahat sendiri dan Provinsi Sumsel, paling penting data yang diberikan sinkron dengan di lapangan, serta taat membayar pajak kepada negara,” tandasnya.
(Naska : Bram)
(Prima)