PALEMBANG, Ampera Sumsel -Maraknya peredaran narkoba di Sumsel, kini menjadi perhatian serius bagi Polda Sumsel. Pasalnya, pengguna barang haram tersebut merupakan usia produktif. Bahkan untuk mendapatkan narkoba tersebut, para pengguna akan melakukan berbagai cara termasuk dengan melakukan tindak pidana jalanan atau yang biasa disebut begal dan Curat Curas dan Curanmor (3C).
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Agung Budi Maryoto, mengatakan, penanganan narkoba berbeda dengan penanganan tindak pidana yang lainnya. Pasalnya, narkoba membutuhkan keaktipan Polri dan BNN untuk mengungkapnya. “Dan juga butuh peran serta dari masyarakat dan stake holder,” kata Agung, saat acara Coffe Morning di gedung Catur Cakti Mapolda Sumsel. Senin (3/4/2017).
Dikatakan Agung, pemakai narkoba yang ada di Sumsel masih tergolong produktif. Hal ini ada korelasi nyata antara pelaku begal dengan tindak pidana narkoba.
“Karena tidak memiliki uang dan belum adanya pekerjaan, sehingga untuk mendapatkan narkoba kebanyakan anak muda ini melakukan tindak pidana begal dan 3C,” ujarnya.
Dengan adanya sinergitas ini, Agung mengharapkan sharing informasi dan memberikan masukan guna memberantas narkoba sebagai bentuk dukungan Polda Sumsel maupun masyarakat Sumsel sesuai dengan instruksi Presiden degan menyatakan perang terhadap narkoba.
Saat ini, Polda Sumsel melaksanakan Operasi Sikat Musi 2017 dengan sasaran pemberantasan narkoba. Kita akan secara masif melakukan pemberantasan narkoba.
“Kita akan memproses hukum dan pemecatan bagi anggota yang masih kedapatan bermain – main dan terlibat dengan narkoba,” tegasnya.
Sementara itu, Kabid Pharmacology FK Unsri, Prof HMT Kamaluddin, menjelaskan, narkoba khasiat awalnya digunakan untuk kedokteran sebagai analgetik atau penghilang rasa nyeri.
“Tapi, sekarang ini sudah banyak yang disalah gunakan. Dampak buruk dominan narkoba bisa mengakibatkan antara lain gangguan fungsi saraf, gangguan sistem reproduksi,” ujarnya
Masih dikatakan Kamaluddin, pecandu narkoba biasanya menggunakan jarum suntik secara bergiliran, disamping narkoba virus HIV / AIDS ikut tertular.
Bahkan, dilanjutkan Kamaluddin, narkoba juga mempengaruhi mental dan psikologis sehingga berakibat kenerja menurun, lamban dan bahkan mudah marah. “Awalnya rasa percaya diri pengguna narkoba ini tinggi, namun seiring waktu akan hilang dengan sendirinya,” tutupnya Kapolda.
(Laporan : Meida Sari)
(Editor Andre Joda)