PAGAR ALAM, Ampera Sumsel — Bagong (babi)ngamuk dan melukai warga kembali terjadi. Minggu (12/3), seekor babi mengamuk di perkebunan kopi di Dusun Gunung Agung Pauh, Kelurahan Agung Lawangan, Kecamatan Dempo Utara. Dua orang petani yang kebetulan lewat di kebun itu disuntur (diseruduk). Selain luka-luka, satu di antaranya kritis.
Kedua petani itu, Muhammad Hatta (56) dan Syukri (58). Keduanya warga Dusun Gunung Agung Pauh. Saat ini, Hatta dikabarkan masih dirawat secara intensif di RSD Muara Enim. Sementara Syukri sudah diperbolehkan pulang setelah menjalani perawatan di RSD Besemah. Syukri mengalami luka di bagian tangan kanannya. “Benar. Ada dua orang warga kita yang terluka akibat diseruduk babi,” kata Ketua RW Dusun Gunung Agung Pauh, Dikson, dihubungi wartawan, kemarin.
Menurut Dikson, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Lokasi persisnya di kawasan Ayek Putih, sekitar satu kilometer dari Dusun Gunung Agung Pauh. Saat itu kata Dikson, Hatta dan Syukri berjalan kaki menyusuri jalan setepak menuju kebun kopi.
“Saat di jalan, tiba-tiba muncul seekor babi. Dua orang itu langsung diseruduknya,” sambung Dikson.
Hatta dan Syukri sontak terkaget-kaget, dan sulit mengelak. Akibatnya, Hatta mengalami luka cukup parah di bagian perut, tangan serta pinggul. Sementara Syukri mengalami luka di bagian tangan kanannya. Meskipun terluka, kedua petani ini masih sempat melakukan perlawanan. Rabu (15/03).
Dalam keadaan terluka, Hatta dan Syukri kembali ke Dusun Gunung Agung Pauh, dan langsung dilarikan ke RSD Besemah. Lantaran kondisinya sangat kritis, Hatta langsung dirujuk ke RSD Muara Enim. Sementara itu, warga akhirnya memutuskan untuk melakukan perburuan. Akhirnya, babi yang sudah terluka itu berhasil ditangkap warga dalam kondisi sudah mati.
Lurah Agung Lawangan, Izhari membenarkan, peristiwa hama babingamuk, sehingga membuat dua warga terluka di dusun Gunung Agung Pauh. “Saya melihat sendiri korbannya,” ujar Dikson.
Terpisah, Kapolres Pagaralam AKBP Pambudi SIk, melalui Kapolsek Dempo Utara, AKP Pahrizal, membenarkan peristiwa tersebut. “Kami baru dapat informasinya. Nanti, kita cek langsung ke lapangan,” ujar Pahrizal. (Dian)