PAGARALAM, Ampera Sumsel – Pembangunan Jalang Lingkar Luar yang menghubungkan, Simpang Tanjung Aro – Rantau Unji sepertinya tahap demi tahap dilakukan, mengingat besarnya anggaran dana yang dibutuhkan untuk membangun sejumlah infrastrukturnya. Termasuk, pembangunan dua jembatan, berlokasi di Tebat Gheban dan Sungai Ayek Betung. Belum lagi persoalan pembebasan lahan masih belum kelar dengan warga.Rabu (4/1).
Pantauan di lokasi pembangunan jembatan yang berlokasi di Tebat Gheban, Kelurahan Alun Dua, Kecamatan Pagaralam Utara, misalnya. Di awal tahun ini terlihat belum ada aktivitas pengerjaan jembatan, yang belum lama baru selesai dibangun tiang pancang di kedua sisi jembatan. Belum diketahui persis, kenapa belum ada lanjutan pengerjaan pembangunan di lokasi yang belum ada badan jembatan ini. Pemandangan pembangunan jalan lingkar sekitar 9,8 km ini terkesan setop pengerjaannya.
Seperti diungkapkan Yopi (43), salah seorang warga yang melintas di lokasi Tebat Gheban mengaku, dirinya tidak mengetahui persis kapan akan dilanjutkan pembangunan jembatan Tebat Gheban ini. “Dua sisi bangunan jembatan ini kok hanya dibangun demikian, kenapa tidak dirampungkan sekalian ada badan jembatannya,” ujar dia.
Karena warga cukup kesulitan melintas dengan kondisi sisa pengerjaan jembatan ini sebaba jalannya saat ini turunan curam.
“Cukup membahayakan jika dilintas motor, karena licin dan berdebu,” ujar dia seraya berharap jembatan di Tebat Gheban ini untuk segera dirampungkan karena terkesan tak rampung dibangun.
Menanggapi hal tersebut, Kepada Dinas PU dan Penataan Tata Ruang Kota Pagaralam, Hariadi Razak, melalui Kabid Bina Marga, Adrianysah ST, tak menampik pengerjaan jembatan jalan lingkar luar, tepatnya di lokasi Tebar Gheban terbatas dengan anggaran.
“Pengerjaan jembatan tersebut terbatas dengan anggaran. Dan kondisinya belum dibangun badan jembatannya,” ujar dia seraya mengatakan, pengerjaan Jembatan Tebat Gheban ini paling tidak membutuhkan dana sekitar 35 miliar, selain itu untuk jembatan Ayek Betung membutuhkan dana sekitar 40 miliar di jalur lingkar luar ini.
Dia juga menyebutkan, untuk bentangan badan jembatan sendiri sekitar 100 meter. Sebelumnya untuk anggaran proyek jembatan jalan lingkar luar ini dari suntikan dana hibah provinsi Sumsel.
“Tahun ini rencananya pembangun jembatan kembali dilanjutkan dengan anggaran Bangub Sumsel. Hanya saja belum bisa dipastikan, kapan kembali dilanjutkan realiasi pengerjaannya, namun kabarnya dananya sudah masuk RKA provinsi,” ujar dia.
Selain itu juga, Adriansyah juga menyinggung pembebasan lahan (ganti rugi lahan warga, red) yang saat ini masih belum 100 persen tuntas. “Masih ada pembebasan lahan atau ganti rugi yang harus diselesaikan dengan warga. Sekitar 12,5 hektar lahan yang harus dibebaskan. Mulai dari Tanjung Aro hingga Rantau Unji, termasuk pembebasan lahan di kelurahan Alun Dua,” ujar dia.
Selain pembebasan lahan di kawasan Alun Dua, demikian juga di lokasi lain di Kelurahan Besemah Serasan dan Ulur Rurah. Seperti diakui M Helmi SE MM, Camat Pagaralam Selatan.
“Ada 95 persil milik warga di Besemah Serasan, dan 23 persil di Ulu Rurah yang terkena pembangunan jalan lingkar. Sebagian masih belum selesai ganti rugi, namun pada dasarnya mereka sertuju,” ujar dia seraya mengatakan, diharapkan pembebasan lahan ini selesai dan jalan lingkar rampung dibangun. (Dian)