MUARA Enim, Ampera Sumsel –Banyaknya kerusakan yang ditimbulkan oleh Bencana Alam, Pemkab Muaraenim bentuk tim Posko Bencana Alam untuk melakukan inventarisasi sehingga memudahkan dalam penanganan.
“Kita sengaja gelar rapat bersama supaya bisa menginvetarisasi kerusakan yang disebabkan oleh bencana alam,” ujar Sekda Muaraenim Ir H Hasanudin MSi didampingi Kadis PU BM Ir H A Yani MT dan Plt Kepala BPPD Muaraenim Agus, dalam rakor Bencana Alam di aula Bappeda Muaraenim, Selasa (16/11/2016).
Menurut Hasanudin, selain kerusakan jembatan dan jalan, juga ada kerusakan irigasi jebol di Kecamatan Tanjung Agung sehingga merusak tanaman padi. Supaya akurat, maka harus dibentuk Tim Posko Bencana Alam sehingga datanya benar-benar valid, dan ketika akan ada perbaikan serta bantuan bisa cepat dan tepat sasaran.
“Ini sudah agak terlambat, tetapi daripada tidak sama sekali malah lebih tidak bagus lagi,” ujar Sekda.
Ditambahkan Kadis PU BM A Yani, bahwa dari hasil inventarisasi, kerusakan akibat bencana alam banjir dan tanah longsor tersebut telah menyebabkan beberapa jembatan gantung dan jembatan beton putus dan rusak berat.
Begitupun jalan banyak yang amblas dan longsor serta tertimbun tanah sehingga menyulitkan alat transportasi baik roda empat dan dua.
Untuk jembatan yang rusak, kata Yani, seperti jembatan gantung di Desa Pulau Panggung sepanjang 120 meter putus total. Memang rencananya akan dibangun lagi pada tahun 2017, namun sudah keburu putus.
Lalu jembatan gantung di Desa Paduraksa, benar-benar sudah putus dan rusak. Kemudian Jembatan pipa air Lemutu Desa Tanjung Bulan, Kecamatan Tanjung Agung, dimana pondasi tiang tengah sudah bergeser sehingga jembatan terpaksa ditutup untuk roda empat dialihkan ke jembatan di Desa Muara Emil.
Jembatan ini sudah lama, dan telah dianggarkan tahun 2017 dengan kontruksi jembatan beton. Lalu Oprit Jembatan Enim III yang akan diperbaiki juga pada tahun 2017 nanti.
Selain itu juga, sambung Yani, ada gorong-gorong amblas di Desa Alai, Kecamatan Lubai, dipakai batang kelapa untuk roda dua, roda empat belum bisa melintas. Longsor di Desa Padang Bindu, Kecamatan Tanjung Agung, dan alat-alat berat milik PU BM Sumsel sudah dilokasi.
Longsor di Desa Pance Ringkih, Kecamatan SDL, sudah putus, dan terpaksa dilakukan pengalihan jalan. Amblas jalan di Desa Melilian, Kecamatan Gelumbang, Muaraenim. (Hafiz)