*Bukan Lagi Box Culvert*
LAHAT, Amperasumsel – Pasca terjadinya tanah longsor akibat dari tingginya intensitas curah hujan pada awal tahun 2016 lalu, sehingga menyebabkan longsornya tanah termasuk box culvert menghubungkan akses jalan protokol dalam Kota Lahat nyaris terputus. Kini, Balai Besar Jembatan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) memperbaiki sekaligus membersihkan komponen-komponen tersebut, guna mengetahui kerusakannya.
Bupati Lahat, H Saifudin Aswari Rivai SE didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga dan Pegairan, Ir Herman Oemar MM membenarkan, bahwasanya pihak Balai Besar Provinsi Sumsel sudah turun ke lapangan dengan membawa satu alat berat (alber) excatavor, guna membersihkan puing-puing tanah longsor sekaligus mengetahui kondisi dari box culvert tersebut.”Paling tepat dalam bentuk jembatan, minta PPK dikoreksi sesuai kebutuhan, sebelah kiri masih bagus hanya membangun 3 meter, tapi kanan pun rontok, karena air sudah mengalir dibawahnya, sangat mengkhawatirkan sekali,” urainya, ditemui, dilokasi, Senin (29/8).
Tentunya, sambung dia, jajaran Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lahat mengucapkan terima kasih kepada balai besar telah berada di lokasi, jangan hanya sementara saja, melainkan langsung dipermanenkan agar lebih kokoh dan kuat. “Mengingat arus lalu lintas (lalin) sudah padat, kendaraan kecil hingga besar mulai hilir mudik, jadi sangat memungkinkan sekali apabila dibuatkan pembangunan jembatan sehingga efektif,” tukas H Aswari.
Ditambahkan Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga, Teddy Juniastanto ST mengemukakan, untuk pasti penananganan harus terlebih dahulu dibersihkan, baru diketahui apa yang akan dilakukan agar efektif, efisien, karena akses jalan satu-satunya. “Harapan, dengan demikian mudah-mudahan rutinitas seperti kabel telkom, PLN, PDAM dapat dipindahkan ditempat aman. Mengirimkan tenaga ahli perencananaa turun ke lapangan,” ucapnya.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 10 batas Kota Lahat, Muara Enim simpang Sugiwaras, Balai Besar PJN V, Palembang, Ahmad Trunaja mengungkapkan, kejadian ini berlangsung pada Akhir Februari 2016. Kemudian dalam memproses pengajuan dana, karena satker tersendiri di pusat hanya saja belum selesai.”Menangani membuka, dana rutin jembatan memperbaiki yang rusak dahulu kedepan akan dianggarkan perbaikan secara menyeluruh. Mempertimbangkan arus lalin semakin besar untuk menjadi prioritas utama,” pungkasnya. (Milan)