PALI, Amperasumsel – Bila di Pulau Belitung dikenal dengan Laskar Pelangi, berbeda dengan kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir yang baru mekar tiga tahun lalu ini. Para pelajarnya difasilitasi Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan untuk membentuk Laskar Gelatik.
Para pelajar yang berjumlah 345 rumah ini diberdayakan untuk secara sukarela membasmi jentik nyamuk di sekitar rumah mereka. Masing-masing siswa diberi tanggung jawab membasmi jentik pada 20 rumah disekitar rumahnya. Sasarannya adalah daerah-daerah yang rawan terserang penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue). “Sengaja kita berikan jangkauan yang kecil agar tidak mengganggu tugas utama mereka untuk belajar. Kuta berikan masing-masing siswa untuk memburu jentik nyamuk di 20 rumah saja” terang Dr. Hj. Eni Zatila MKM, kepala Dinas Kesehatan Kabupaten PALI.
Peralatan yang disediakan pun sangat sederhana berupa serok kecil untuk mencari jentik nyamuk. Para siswa pun setiap hari mengambil mencari jentik nyamuk untuk dimusnahkan. Bahkan air yang tergenang dan berpotensi sebagai sarang nyamuk pun dibuang agar idak menjadi media tumbuh jentik nyamuk. Sengaja dipilih para pelajar untuk melaksanakan kegiatan ini karena pelajar dianggap memiliki waktu berlebih dibanding orang dewasa atau orang tua. “Orang tua kan disibukkan dengan pekerjaan, makanya kami libatkan sekolah. Kami bekerja sama dengan sekolah melalui Dinas Pendidikan untuk mengkoordinir siswa sesuai alamatnya masing-masing” terang Eni.
Menurut Eni Zatila, ide pembasmian jentik nyamuk ini bermula dengan atas munculnya kasus DBD setiap tahun di Bumi Serepat Serasan ini. Meski jumlahnya kecil, tetap saja menjadi perhatian Pemerintah. “Saat Pak Bupati masih menjabat sebagai Penjabat Bupati, beliau meminta kami untuk melibatkan masyarakat dalam mengatasi penyakit menular. Maka muncullah Laskar Gelatik. Diberi nama khusus biar keren dan anak-anak bangga menjadi relawannya” tambahnya.
Untuk merealisasikan ide ini, tentunya tidak mudah. Dinas Kesehatan harus melakukan pemetaan terlebih dahulu, daerah mana yang paling rawan diserang DBD. Daerah ini menjadi prioritas. Bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, para siswa di daerah ini pun direkrut dan diberi pencerahan. Sampai saat ini, sedikitnya 346 siswa bergabung dalam Laskar Gelatik ini. Lalu bagaimana efektifitas perjuangan laskar ini? Ternyata setelah melalui perjuangan selama delapan bulan lebih, angka penderita DBD menurun drastis. Bahkan ada beberapa daerah yang biasanya rutin diserang DBD pada tahun ini tidak ditemukan kasus DBD sama sekali. “Selama empat bulan terakhir, belum kami temukan kasus DBD di daerah yang terdapat Laskar Gelatik nya. Tampaknya nyamuk sini takutnya sama Laskar Gelatik” ujar mantan Direktur RSUD Talang Ubi ini.
Untuk memberi apresiasi terhadap eksistensi relawan Laskar Gelatik ini, Bupati Penukal Abab Lematang Ilir Heri Amalindo memberikan apresiasi kepada para pelajar ini. Dalam sebuah acara di Gedung Pesos, Selasa (23/8) para laskar ini diberikan rompi dengan identitas jelas bertuliskan “Laskar Gelatik”. Wakil Bupati Ferdian Andreas Lacony SKom MM meminta kepada para pelajar yang bergabung dalam Laskar Gelatik untuk terus memberikan sumbangsih dalam pembasmian nyamuk DBD. “Percayalah, apa yang kalian lakukan tidak pernah sia-sia. Allah akan mencatat setiap usaha yang kalian lakukan. Sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan akan mendapat ganjaran dari Allah. Kami mengaku salut atas kerja keras adik-adik” papar Ferdian. (Regen)