LAHAT, Amperasumsel – Sesuai data yang tercatat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lahat hingga Juli 2016 ini setidaknya ada sembilan kasus penderita filariasis (penyakit kaki gajah, red).
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Lahat, dr H Rasyidi Amri MT MKM melalui Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian, Danang Sudiyantoro SKM membenarkan, bahwasanya ada sembilan penderita penyakit kaki gajah terdata. “Memang ada sembilan kasus yang menderita penyakit kaki gajah di Kabupaten Lahat,” katanya, ditemui, disela-sela rapat koordinasi (rakor) POPM, Selasa (9/8).
Ia menyebutkan, penyakit kaki gajah disebabkan oleh cacing filaria yang hidup didalam tubuh manusia, dimana, bertahap hidup selama 4-6 tahun dalam saluran getah bening, selain itu, cacing ini mampu berkembang biak didalam tubuh dan menghasilkan jutaan anak cacing (mikrofilaria) yang beredar dalam darah. “Diketahui penyakit kaki gajah bukan penyakit karena kutukan, guna-guna atau keturunan, dimana, orang berusia 2-70 tahun yang tidak hamil atau sakit berat wajib minum obat pencegah penyakit filariasis,” ungkapnya.
Penularannya sendiri?”Penyakit ini ditularkan dari seseorang yang darahnya mengandung mikrofilaria kepada orang lain melalui gigitan nyamuk, selain itu, pada waktu nyamuk menghisap darah orang tersebut, mikrofilaria ikut terisap dan masuk ke dalam badan nyamuk, dimana, satu hingga dua minggu kemudian, berubah menjadi larva dan ditularkan pada orang lain waktu nyamuk mengigitnya,” bebernya.
Ia menambahkan, tanda-tanda timbulnya penyakit kaki gajah ini demam berulang-ulang selama 3-5 hari, dimana, akan hilang apabila penderita istirahat dan muncul kembali setelah bekerja berat, lalu pembengkakan saluran getah bening sehingga terlihat bengkak di daerah lipatan paha, ketiak yang tampak kemerahan, panas disertai sakit. “Timbul abses (bisul, red) yang bisa pecah mengeluarkan nanah dan darah, kemudian, pembesaran kak, lengan, payudara atau buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas, selanjutnya, masuk tahap kronis dimana, pembesaran menetap pada kaki, lengan, payudara, kantong buah zakar dan alat kemain wanita,” urai Danang.
Danang menuturkan, untuk pencegahannya sendiri harus minum obat pencegahan penyakit filariasis sekali setahun, selama minimal lima tahun, hindari gigitan nyamuk dengan cara, gunakan kelambu saat tidur, semprot obat nyamuk, oles anti nyamuk dan menutup ventilasi rumah dengan kawat kasa. “Serta memberantas nyamuk menjaga kebersihan lingkungan, menghilangkan atau membersihkan tempat perindukan nyamuk dam menimbun, mengeringkan atau mengalirkan air yang tergenang,” tukasnya. (Prima)