LAHAT–Kerja keras tim Badan Perizinan Pelayana Terpadu dan Penanaman Modal Daerah dalam usaha peningkatan PAD Kabupaten Lahat telah menunjukan titik terang adanya pelagaran pengusaha lalai terhadap pajak. Dimana Bupati Lahat, H Saifudin Aswari Rivai SE melalui Kepala Badan Perizinan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal Daerah (BPPT dan PMD), Elfa Edison disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Perijinan dan Jasa Usaha, Mery Diana SE MM menuturkan, belakangan dari data dan pengawasan yang ada di lapangan, masih saja ada pabrik tahu yang beroperasi di Kota Lahat banyak yang ‘bodong’ alias tak memiliki izin resmi sama sekali.
“Memang hasil dari penelusuran di lapangan banyak dari pabrik tahu tidak mengantongi izin resmi, ini jelas bakal kita tindak lanjuti dalam waktu dekat,” ungkap Mery.
Padahal, untuk usaha sejenis pabrik tahu itu, jelas banyak sekali tahapan yang mesti dipenuhi lebih dulu. mulai dari surat rekomendasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Badan Lingkungan Hidup (BLH), dari segi sanitasi maupun lingkungannya ataupun juga dari bahan-bahan yang terkandung di dalamnya kedepan. “Memang sebelumnya ada saja pengusaha bersangkutan mencoba mengajukan kepengurusan izin yang ada, akan tetapi, tidak diterbitkan. Hal ini ya karena rata-rata mereka belum ada rekomendasi dari Dinkes maupun BLH,” bebernya lagi.
Nah untuk itu, maka dilanjutkan Elfa, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan beberapa upaya yang ada dilapangannya, dimulai dengan sosialisasi dan pembelajaran ke masing-masing pengusaha yang ada. Hal ini juga tak menutup kemungkinannya, untuk ikut menggandeng pihak atau instansi lainnya, seperti BLH dan juga Dinkes Lahat.
Jika kedepan, setelah diberikan sosialisasi, akan tetapi tetap saja ada temuan pengusaha yang bandel, maka tindak tegas dengan berkoordinasi dengan pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) sebagai penegak Peraturan Daerah (Perda) guna menjatuhkan sanksi jelas akan dilakukan. “Ini semua sesuai dengan perintah atau instruksi dari bupati sebelumnya, sehingga masyarakat bisa mendapatkan kenyamanan didalam mengkonsumsi suatu bahan makanan, dan tidak justru sebaliknya malah membahayakan kesehatan, karena indikasi bahan yang tak dipantau,” beber Elfa.
Sementara itu terpisah, Kadinkes Lahat, dr H Rasyidi Amri MT MKM, didampingi Kabid Pengendalian Kesehatan, Ubaidillah SKM MKes melalui Kasi Pengendalian, Heni Laksemi SKM membenarkan, bahwasanya pihaknya telah turun ke lapangan untuk mengambil beberapa sampel tahu maupun sanitasinya. “Ada beberapa pabrik tahu dengan sanitasi dalam kondisi jelek dan ada bagus, termasuk sampel tahu pun kita ambil guna diuji laboratorium,” bebernya. ( Jon)